Skip to main content

Hi, pagi.


Alarmku pukul 5.00 subuh, hari ini tepat sebulan aku di rumah aja🌤️
Tidak ingin bosan apalagi stres, aku memutuskan untuk tetap menjalani hari dengan berpikir besok harus ngapain lagi. 
Mengawali hari dengan baik, itu misiku, demi sebuah harapan malamku tak kan terjaga terlalu lama, tak kan merasa gelisah ditemani gelap dan sunyi. Aku mulai berpikir tentang mengapa setahun ini takut pada gelap dan kesepian, pemicu pikiran-pikiran negatif tentang kehidupan dan kematian yang sama tidak pastinya. Aku mulai memahami diriku yang tidak bisa jika tidak diajak berpikir, sebab itulah jika aku tidak memiliki kegiatan yg berarti, aku akan memikirkan hal-hal yang tidak perlu. 
Ah, ada ada saja penyakit jiwa manusia. 

Sudah seminggu aku menjadi morning person yg tidak tidur lagi setelah subuhan, itulah maksudku. Selama ini, tidur lagi merupakan keputusan tepat untukku karena tidak tahu harus ngapain, tidak punya teman mengobrol dan tidak merasa harus sarapan. 

Anjuran pemerintah di rumah aja sungguh aku penuhi dengan baik, meski sasaran keluar adalah rumah yang persis di sebelah rumahku. Aku bermain bersama anak kecil yg sangat menggemaskan usia 3 tahun di sana, sebab aku juga diberi upah mengajari kakaknya yg harus belajar dari rumah. Jika tidak ada dia, entah bagaimana aku harus melewati hariku di rumah yg selalu terasa lelap ini haha

Pagi ini aku minum kopi hitam yg tentu tidak akan buatku sakit perut, merebus ubi kuning dan membuat pie susu. Tersenyum pada matahari pagi adalah sebuah keharusan, mendengarkan musik yang bikin hati senang. 

Akhirnya aku memutuskan menulis setelah membaca cerpen-cerpen di Internet padahal tidak tahu harus memberi kabar menarik apa. Aku malu jika harus jujur bahwa aku mulai merasa pergerakanku kian lambat, padahal ada ingin yg tentu tidak mudah digapai nanti. Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan keadaan bumi yg saat ini sedang kesal dan tidak ingin diganggu banyak orang. 

Bagaimana harimu? Apakah kamu merasa senang karena sekarang hanya harus di rumah dan bisa lebih lama bersama keluarga? Atau justru tidak ya? Haha
Kamu enak punya rumah, aku gak punya loh :p

Terimakasih sudah membacanya lagi, aku tidak tahu wajahmu seperti apa, tapi tentu kamu bagian dari orang yang ingin tahu aku makhluk seperti apa kan? Haha

Moga bumi segera membaik, kita, manusia jadi jauh lebih baik juga. 

Oiya, akhir-akhir ini langit Jakarta terlihat lebih berwarna dari biasanya, sore yang pantas dinanti. 
Itu juga salah satu alasan aku mensyukuri apa yg terjadi sekarang, kamu mau lihat? Mau! 







Jangan lupa menengok langit hari ini ya, senyum, semua akan baik-baik saja. 


Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...