Skip to main content

Cerita Nganggur

 


Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku?

Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah. 

Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan. 

Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek penjual koran yang menaiki sepeda, pemandangan yang langka batinku, membeli koran, lalu pulang mampir ke abang sayur langganan. Sampai rumah aku menyiapkan makanan makan siang untuk diriku sendiri, kadang aku mencuci bajuku jika ingin, membaca buku sedikit, nonton netflix, masak sambil bikin video buat konten tiktokku, ini kegiatan yang sepertinya setiap hari ku lakukan.

Di sela-sela waktu itu, aku beberapa kali belajar bahasa inggris mandiri, lalu menjelang sore aku masak untuk makan bersama kak tegar sepulangnya bekerja. Ini momen yang sangat aku sukai, aku menunggunya pulang untuk makan malam bersama. 

Seperti hari ini, berbagi cerita kepadamu, sekarang pukul 12 siang lewat beberapa menit. Adzan dzuhur dan aku baru beres mandi. Aku sedang mengeringkan rambutku di depan kipas angin, mengenakan dress cokelat yang berenda di atas lutut sembari menulis. Pagi ini pulang olahraga aku merebus kentang untuk makan siangku, mencuci sedikit baju rumahan yang mulai habis stoknya, luluran yang sebenarnya entah kenapa sedang rajin saja, lalu maskeran. Hatiku sedang merasa nyaman. 

Apakah aku akan terus melakukan kegiatan ini seterusnya? Ku harap tidak haha, meski aku sangat suka, tapi setelah beberapa kali merenungkan apa yang benar-benar ingin ku kejar tahun ini, aku sudah memutuskan prioritasku. Maaf ya tahun ini belum bisa ngasih ponakan, doain tahun depan yaaa hehe

Mohon doanya ya. Meski kamu mungkin juga sedang butuh doa dan support, mari saling memeluk seperti ini. Ku harap kita terus sehat karena sekuat tenaga pun kita ingin mengejar sesuatu, apa artinya kan kalau tubuh dan mental kita lemah? 

Oiya, aku sengaja pamer foto lemari buku yang baru ku beli. Dirakit sendiri oleh kak tegar. Senang sekali akhirnya buku-bukuku punya tempat beristirahat. Semoga nanti mereka bisa terus kedatangan sahabat baru.

Sudah dulu, aku mau lanjut masak kentang yang sudah direbus itu. Mau aku panggang dan tambahin keju sebagai topping. Emang bisa kenyang? Kenyaaang laaa aku kan lagi diet nii✨🍀🏃‍♀️

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...