Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Menyambut Kehilangan Selamanya

Hari ini, seseorang itu akhirnya menemui Sang Pencipta. manusia itu, sosok itu, yang selalu ku ingat baiknya, yang memberiku lebih dari yang dia punya. seseorang itu yang telah membagi sisi baiknya, untuk ku simpan sebagai sisi baikku hingga kini.  tidak akan pernah berhenti aku mengingat memori masa kecilku bersama dia. memori itu lah yang mengantarkan tangisku hari ini. aku tidak bisa berada di sana, aku sudah lama tidak melihat wajah teduhnya. seharian aku menyesali diriku yang belum mampu membalas budi sebanyak yang dia beri. aku tidak bisa berhenti menangis mengingat masa kecilku diajari menyanyi dan mengaji olehnya. aku belum sempat, memberinya hadiah sebanyak yang ku mau dari gajiku aku belum sempat, meneleponnya dan membuatnya menyadari sebagian usahaku karena aku juga ingin membuatnya bangga aku selalu ingat, dulu dia berkali-kali bilang "nanti kalau udah sukses paling lupa sama Nenek", dan aku selalu hanya menjawab "gaak laah, masa gitu" Dear Nenek Lah, ak...

Selamat menjalani hidup baru

Ini hari sabtu, bagaimana liburmu? Atau kamu tidak sedang rebahan seperti aku? Ayo rebahan! Haha Tenang saja, aku sudah bangun sejak subuh kok, tidak tidur lagi, hebat kan? Haha Ah basa basiku sebelum cerita gak jelas ya? Habis bagaimana, aku bingung menyapamu setelah sekian lama (lagi) hehe Dua hari lalu seorang sahabat (laki-laki)-ku menikah. Aku tidak yakin apakah aku masih bisa memanggilnya sahabat, atau apakah kita ini memang sahabat. Sudah setahun kita tidak lagi kita yang dulu. Seharusnya aku sudah terbiasa, seharusnya aku sudah tahu hari seperti ini akan tiba. Tidak ada pesan kabar seperti bagaimana biasanya dia menyapaku dengan canda. Seharusnya lagi lagi aku bisa seperti dia. Tapi, kenangan tentang dia, selalu meninggalkan sesuatu yang tidak bisa ku lepas dengan mudah, begitu saja. Tapi, dia bisa, seharusnya aku bisa. Ah seharusnya mulu haha Aku pernah mendengar kabar bahwa pacarnya (sekarang istrinya) cemburu dan marah padaku, tapi kenapa? apakah aku mengenalnya atau sebalik...

Solo, 9 September'20

aku terus bertanya,  bagaimana bisa semua orang yang ku kenal berubah, sedangkan aku tidak, tidak pernah mudah Dia mulai sibuk dengan dunianya tentu dunia yang tanpa aku bisa menjadi bagian darinya dunia baru di mana dia bisa merasa bebas  masa muda yang patut untuk dia nikmati hasilnya aku terganggu, tapi diam dia bukan manusia yang mudah diminta bicara mungkin saja dia lebih pandai menyimpannya dia lebih mahir diam dan berpura-pura tidak melihat mataku yang bicara semakin aku mencari diriku di matanya aku tahu aku akan semakin kehilangan dia jika ku paksakan dia berkata, mungkin kecewaku lebih baik baginya sebab itu, kubiarkan dia menjadi yang dia mau datang dan pergi seperti yang dia selalu mampu aku hanya akan melihatnya, melihat saja cukup untukku lalu memasrahkan nasib, bahkan takdir dia bukan untukku, dia bagian dariku, selalu. - Solo dan kamu, serta semua kenangan yang sudah ku terima akhirnya di sini. Sampai bertemu di waktu-waktu yang seharusnya, sambil berpura-pura ...

I am not Okay

"it is ok not to be okay" Sudah berapa banyak hal yang membuatku selalu berusaha, menghipnotis diri sendiri dengan kata-kata "aku baik-baik saja, aku gak apa-apa, aku gak sakit hati atau marah, biarin aja, jangan benci, tetap bersikap baik", dan tanpa ku sadari kata-kata penyemangat itu justru tidak sepenuhnya bisa menghapus kekecewaanku terhadap sesuatu atau seseorang. Di dalam inti diriku, aku menemukan debu-debu kecil dan tebal yang terlihat sudah disapu tapi tidak sungguh bersih. Kali ini, aku beranikan diriku untuk mengatakan bahwa aku tidak baik-baik saja, aku kecewa, aku marah, seolah terpuruk, tapi tahu tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Hari kedua puasa, aku bersyukur bahwa hikmah lebih banyak menghabiskan waktu di rumah membuatku lebih fokus beribadah dn merasa tenang. Ah aku masih di Jakarta, tanggal 24 April 2020, pemerintah secara resmi menetapkan pelarangan mudik hingga Juni. Aku sebenarnya sudah nekat membeli tiket pesawat tanggal ...

Hi, pagi.

Alarmku pukul 5.00 subuh, hari ini tepat sebulan aku di rumah aja🌤️ Tidak ingin bosan apalagi stres, aku memutuskan untuk tetap menjalani hari dengan berpikir besok harus ngapain lagi.  Mengawali hari dengan baik, itu misiku, demi sebuah harapan malamku tak kan terjaga terlalu lama, tak kan merasa gelisah ditemani gelap dan sunyi. Aku mulai berpikir tentang mengapa setahun ini takut pada gelap dan kesepian, pemicu pikiran-pikiran negatif tentang kehidupan dan kematian yang sama tidak pastinya. Aku mulai memahami diriku yang tidak bisa jika tidak diajak berpikir, sebab itulah jika aku tidak memiliki kegiatan yg berarti, aku akan memikirkan hal-hal yang tidak perlu.  Ah, ada ada saja penyakit jiwa manusia.  Sudah seminggu aku menjadi morning person yg tidak tidur lagi setelah subuhan, itulah maksudku. Selama ini, tidur lagi merupakan keputusan tepat untukku karena tidak tahu harus ngapain, tidak punya teman mengobrol dan tidak merasa harus sarapan.  ...

angka baru di langit biru

selamat malam sepanjang hari langitnya biru, malam gerimis. 26 Maret 2020, mungkin hanya perihal pergantian tanggal untukmu, tapi ini perihal tambah dan kurang angka bagiku. Aku harus disadarkan bahwa umurku bertambah, usiaku berkurang. tidak banyak yang terjadi, aku masih tetap jadi aku yg keras kepala bahkan meski berhadapan dengan uang. aku sangat berhati-hati perihal apa yg aku anggap benar dan tidak. aku terlalu takut menjalani sesuatu yg tidak aku sukai, yang bukan aku. makanya sampai sekarang, aku tidak kunjung mendapat pekerjaan yang tepat bagiku, padahal sepanjang aku mencari pekerjaan, aku tidak sepenuhnya gagal, aku hanya tidak beruntung. haha, hari ini sekalian saja aku beri kabar tidak baik padamu perihal aku yang memilih jadi pengangguran. aku pikir, gedung tinggi itu adalah mimpiku, melihat pemandangan gedung tinggi lainnya sambil minum teh hangat, tapi ternyata mimpiku hanya sampai situ saja, aku tidak benar-benar berharap bekerja di sana, aku hanya ingin bera...

Ku perkenalkan Pasar Glodok

Tidak ada yang lebih membahagiakan untuk orang-orang yang tinggal di Jakarta selain menemukan sebuah tempat 'berbeda' yang disebut sederhana tapi menyenangkan. Pasar Glodok, adalah sebuah tempat yang bisa dibilang 'berbeda' khususnya bagiku yang sudah sangat bosan melihat barang-barang bermerek dipajang rapih dalam ruangan ber-ac dan menu-menu makanan yang bisa buatku kelaparan seketika dan sebulanan jika dipaksa perut harus coba haha  Ini pertama kalinya aku ke Pasar Glodok. Hari itu ramai,  mungkin karena sebentar lagi Imlek. Katanya Pasar Glodok memang sarangnya orang-orang keturunan Tionghoa. Salah satu jejak mereka yang bisa kamu nikmati keunikannya adalah Pasar Glodok ini. Foto di atas adalah tempat aku parkir, bangunan yang terlihat kuno dan kusam, tapi untuk kamu yang suka street photography pasti menyukainya, keren kan?  Jadi, kamu bisa foto ala-ala di situ kalau kamu merasa butuh konten baru media sosialmu. Bangunan yang dipapar sinar matah...

2020 berkabar pertama

3 Januari 2020 aku duduk di atas sepeda seorang teman yg kupinjam karena ingin menikmati sore terakhirku di Pare. melihat pemandangan sawah dan langit yg ku harap berjingga (ternyata tidak) yg biasa aku lewati lebih dari sebulan ini, bahkan walau sudah sangat sering aku ke Pare, aku tetap merasa perlu melakukannya. kenapa aku tidak berubah? haha aku tidak ingin lagi mengucapkan selamat tinggal pada semua yg aku kenal, aku hanya akan diam dan pergi karena aku tahu sesungguhnya semua orang di sini sudah terbiasa akan kepergian dan kedatangan yang sementara. seharusnya, aku pun begitu. tapi kamu tahu? aku masih saja harus berusaha untuk menjadi seseorang yang tidak selalu menempatkan hatiku ke manapun aku pergi, mungkin karena itulah aku tidak pernah bisa merelakan kepergianku sendiri. kadang, aku justru merasa lebih baik aku yg ditinggalkan daripada aku yg meninggalkan, padahal ini hanya sekedar Pare, bukan? hahah aku memang payah. proses yg kualami terlalu lama, mes...