Skip to main content

Maafkan aku, netizen sok tahu politik

🍃

Malam pertama tarawih, besok puasa!
selamat datang Ramadhan. terimakasih masih diberi kesempatan, Tuhan.

Pemilu sudah usai, ku fikir. nyatanya belum. kubu-kubuan masih adu suara paling lantang menyuarakan kemenangan, termasuk tokoh yang dibanggakan. sebenarnya yang terpenting itu demokrasinya atau pemenangnya? aku mulai ikut tidak waras bingung menentukan sikap terhadap informasi mana yang harus aku percayai. Ulama? ah

di kepalaku yang pas-pasan soal politik dibanding mereka yang 'harusnya' ngerti politik dan menjadi pemeran film politik negeri ini, aku terus bertanya-tanya apakah akunya yang buta politik atau merekanya yang terlalu pandai bermain politik?

mengapa ada banyak ulama di tv yang ku lihat kini? mereka muncul di kampanye politik bukannya di masjid lagi ceramah bikin adem hati umat-Nya?

aku bingung, apa yang coba mereka perjuangkan dengan ikut campur soal politik? pemimpin yang taat beragama? pemimpin yg didukung ulama? Padahal mereka jelas tahu dan mengerti sarang macam apa politik itu. atau aku salah?

lebih dibikin tidak habis fikir pada yang menjadi bagian dari kubu tertentu dengan alasan paslon ini atau itu didukung keras oleh seorang ulama ini dan itu. terus hubungannya apaaaaaa, astagfirullah!
kenapa gak sekalian ulamanya aja yang mencalonkan diri? oh iya, mungkin nanti.

Akun-akun medsos bertebaran difollow netizen yang tak tahu rumahnya di mana atau mungkin mereka ditempatkan di planet khusus untuk komentar ujaran kebencian, fitnah, dan ungkapam cinta mati pada paslon yang sudah bayar mahal mereka.

informasi satu dan yang lainnya siap diterbangkan entah itu benar atau salah, halal atau haram, yang penting rakyat maya bisa makan sampai kenyang.

aduh. aku ngomong apa! haha
sudah sudah, aku harus segera sadar sebelum ngomongnya kebanyakan. siapa tahu dibaca kubu bersangkutan lalu dilaporkan meski dia baru bacanya tahun depan.

maaf maaf maaf,
besok puasa, besok harus lebih sabar, termasuk kalah atau menang, nggak boleh marah, apalagi sampai turun ke jalanan teriak-teriak kesal, nanti haus, puasanya batal, pahalanya hangus, dosanya? urusan Dia. tapi tetap saja, yang rugi? siapa?

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...