Skip to main content

Ibu&Bapak di Jakarta



Jakarta lebih terasa seperti rumah, sebab 2 manusia bermakna itu ada.
Ibu dan Bapakku ada di Jakartaaa haha
sudah 2 hari, sudah 2 hari juga aku makan masakan ibuku, sudah 2 hari tidur bareng mereka. sekarang aku berada di samping ibuku, menatapnya tidur pulas karena lelah memasak untuk kami di rumah ini. aku tidak tega melihatnya, tapi mau bagaimana, dia memang begitu tahu diri bahwa dia sangat diandalkan persoalan masak-memasak dibanding yang lain.

lampu tidur orange sedikit memberi terang, semenjak dia datang, aku terus mengamati wajahnya yang terlihat lebih tua dari terakhir kali kita bertemu, tapi tentu saja aku tidak bilang, takut dia tersinggung.

keriput di bawah matanya membuatku semakin paham ketika dia bilang "habis kuliah pulang aja, kerja di sana". guratan sekitar mata, dahi, dan hidung itu menampar keras aku yang selalu mengutuk keberadaanku di kota ini, kadang luput terfikir olehku, ada 2 manusia yang sedang berjuang menghidupi hidupku dan menjadikan hidupku harapan hidup mereka.

dibanding karena cuaca yang berbeda antara Sumbawa dan Jakarta, aku lebih memilih menafsirkan lukisan di wajahnya sebagai pertanda umur dan lelahnya dia mencari nafkah.

kembali resah menghadapi mimpi, mampukah aku berkelana di bumi ini sedang ku tahu dia butuh aku tinggal di sisinya?

aku bersyukur, teramat berterimakasih pada Allah, sebab sesuatu yg ku nanti akhirnya nyata tanpa kendala.

untuk beberapa minggu ke depan, aku tidak perlu takut sendirian di rumah, karena aku tahu ada yang menantiku pulang. ku mohon, jangan cepat berlalu, aku ingin terus mensyukuri tangan ini yg masih bisa membelai dan memeluknya hingga terlelap🌙️

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...