Skip to main content

aku: yang kata mereka "sekedar kata-kata"


aku tidak mengerti, tidak paham, belum bisa menerima, hati dan fikiran bahkan prinsip hidup yang aku yakinipun tidak bisa membenarkan hal itu.
ketika ada orang-orang yang mengatakan bahkan menunjukkan bahwa mereka saling mencintai dan tentu harusnya saling menghargai pula, entah itu dalam jenis hubungan pacaran, saudara, persahabatan, apalagi menikah, bisa menggunakan kata-kata yang tidak seharusnya untuk satu sama lain, meski itu untuk bercanda. bagian lucunya adalah mereka saling menerima saja.

kata-kata seperti "pela*ur lu", "an*ing lu", "tol*l", "ca*e lu", dan percayalaah masiih banyak lagi kata-kata yang sering terdengar dari orang-orang sekitarku di sini namun membayangkan kata tersebut ada bahkan untuk sampai mengatakannya saja aku gak sanggup, apalagi menulisnya haha
mungkin ada orang yang beranggapan itu adalah salah satu cara kita bersosialisasi, berteman, bergaul, dengan sesama kita, biar seru, biar diterima, biar punya teman,
tapi aku bukan orang yang setuju akan itu haha (maaf maaf)

aku tahu, aku punya budaya, nilai dan norma yang berbeda dengan mereka, aku tidak menyalahkan mereka atau menuntut aku harus diperlakukan baik atau mereka harus mengikuti caraku memandang hal itu, bagiku itu adalah kebebasan setiap individu untuk berpegang teguh pada apa yang mereka yakini, lagi.

tapi aku hanya ingin kamu tahu, kamu yang berarti, pembaca gratis blogku, seperti inilah aku. aku tidak bisa membenarkan hal itu, karena aku menulis, peluruku adalah kata-kata, senjataku adalah pena dan suaraku sendiri.
jadi aku sangat menghargai kata-kata. mungkin untuk sebagian orang beranggapan "alah itu kan sekedar kata-kata, bercanda, jangan baper lah"
haha sekedar kata-kata yang orang pandang itu bagiku adalah segalanya.

apa yang orang katakan, setidaknya akan menunjukkan orang seperti apa dia. kita bisa menilai orang lain dari bagaimana sikap dan tutur katanya ke sesama manusia.
bukankah jika kita mencintai sesuatu atau seseorang, kita pasti akan menghargai dia?
apalagi aku adalah orang yang bermain bahkan belajar dalam dunia itu, aku menulis, berusaha memantaskan satu kata dengan kata lainnya, menjadikannya sesuatu yang layak kusebut karya, setidaknya bagi diriku sendiri.
semoga kamu memahami maksudku.

begitulah salah satu caraku bekerja di bumi ini. jika itu bukan caramu, kukatakan sekali lagi, aku tidak masalah kamu punya cara kerja yang berbeda denganku, tidak mengapa kamu mengobrol denganku dengan cara yang kamu yakini itu, jangan menganggapku terlalu kaku atau tidak seeruu (mungkin) bagimu haha, maafkan manusia seperti aku ini yang sensitif dan tidak bisa diajak bercanda dengan kata-kata kasar (bagiku) meski tidak bagimu. 

tentu, aku akan tetap menghargai kamu, apapun yang kamu anggap biasa atau bercanda itu.
mari saling memahami dan menghargai, namun tetap mau berteman baik. aku juga masih harus banyak belajar agar orang sekitarku tidak tersinggung, maaf juga kalo aku pernah ngomong sesuatu yang kamu anggap tidak seharusnya. 
mari jadi menusia yang tidak berhenti belajar untuk jadi baik versi masing-masing.

salam hangat🌙️

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...