Skip to main content

senin, 15 okt 2018 /kembali, dari Tlahab


22:59
Perjalanan pulang. oh aku selalu ragu menggunakan kata"pulang" setiap aku berpergian. aku tidak tahu kata apa yang tepat, mungkin "kembali pada Jakarta".
ini lucu, aku seolah sangat bersemangat berlari menjauh dari Jakarta, aku berhasil menemukan tempat yang kuinginkan, orang-orang yg kuingin tinggal, namun akhirnya akulah yang kembali, aku yang meninggalkan orang-orang itu, lalu bersikap seolah "aku baik-baik saja" dengan sungguh meyakinkan diri.
apakah aku menjauh agar bisa lebih kuat untuk sandaran Jakarta? atau aku lah seseorang yang bersandar padanya namun aku merasa belum cukup pantas? entahlah.

aku baru saja mengintip dari jendela kereta melaju Jakarta, ada kerlap kerlip lampu di luar sana dan bulan yang semakin menambah nikmatnya lamunanku perihal apa saja yang dunia tawarkan untukku ajak bermain atau belajar.

besok, aku akan kembali. aku bangun terlalu cepat dari mimpi indahku. bangun dan tidurku tidak akan senyaman dan semudah di desa Tlahab atau Jogjakarta pastinya. aku bingung mengartikan rumah, entah orangnya bahkan perihal tempat tidurnya.
terimakasih, aku menemukan makna.


Terimakasih khususnya kepada desa Tlahab atas keramahan, kehangatan, dan ketenangan selama aku berada di lingkungan mereka, dan Bahar, sahabatku yang sangat kuhargai karena sudah menjadi seseorang dengan berbagai karakter positif layaknya laki-laki yang pantas diakui. aku beruntung.

nanti aku akan ceritakan lagi kisahku selama di sana, semampuku, tentu pamer foto juga haha. tapi semoga kamu bisa bersabar menanti, ya aku berharapnya begitu (:

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...