Kamis, 11 oktober 2018
aku di kereta Bengawan, melaju ke suatu tempat yang kan buatku bisa bernafas lebih bebas, harapku pada langit malam yang akan terbalas, dan aku yang apa adanya.
aku tidak sabar untuk itu.
sebentar lagi senja. aku duduk di sebelah nenek yang berpergian bersama keluarga besarnya. sungguh aku beruntung. tiap kali aku berpergian memilih naik kereta ekonomi, aku selalu bertemu orang" yang baik. mereka selalu menyapaku dan membagi makanan yang mereka bawa dari rumah. tidak mungkin kutemui pemandangan riuh ini jika naik kereta bisnis atau eksekutif. itulah yang buatku suka, meski harus pegel sepanjang jalan karena pergerakanku terbatas haha
tapi tidak apa-apa, namanya perjalanan berpergian sendiri.
ya, kamu tahu kalau aku mulai seperti ini, artinya aku sudah sangat butuh jarak dari Jakarta. tidak bisa kompromi lagi.
langit sore mulai jingga, pemandangan sawah hijau, jembatan, sungai, gunung, dan segala yang tampak mempesona bagi mataku. padahal Sumbawa juga punya ini, 18 tahun begitu mudah kunikmati itu tanpa berfikir aku akan rindu seperti sekarang , aku heran mengapa seolah Jakarta selalu berhasil menghapus memori perasaan dan kenangan itu, yang pada akhirnya selalu buatku ingin lagi dan lagi menepi dan kabur sesaat.
doakan aku agar perjalanan kali ini lebih banyak makna yang kutemui. lebih banyak hal yang bisa buatku bersyukur. dan aku bisa jadi manusia yang lebih menghargai yang ku punya.
aku, di kereta.
Comments
Post a Comment