Skip to main content

Aku sudah bangun, ayo bertemu. Hai!


Apa kabar?  Haha
Sudah lama ya, sudah lebih dari satu bulan kita tidak bertemu.  Bagaimana harimu?  Apa kamu masih membenci matahari yang membuat tubuhmu berkeringat karena takut bau atau takut baju rapihmu basah? 
Apa kamu masih mengeluh pada hujan yang menghentikanmu di jalan saat terburu-buru ingin kerja/kuliah/sekolah, hmmm atau... Hujan menggelisahkanmu saat kamu ada janji bertemu dengan seseorang yang tlah lama kamu idam"kan selama ini? Haha
Maafkan mereka,  maafkan aku juga karena baru bisa menemuimu sekarang, apa kamu menantiku? Ahh aku berharap lagi. 
19.20, waktu Jakarta.  Aku tiba di Jakarta tanggal 28 Juni, liburan ke Lombok dan mampir Bali sebentar.  Waktu 'istirahat' ku di 'rumah' hanya satu bulan,  bertemu mereka yang ku sebut rumah. Tentu,  tidak ada yang berubah dari orangtuaku,  masakan ibuku tetap luar biasa, apalagi ayahku (aku tidak bisa menjelaskannya), dan oh kakakku,  yang sudah kerja tapi tetap menuntut bayaran dariku haha. Keluargaku?Sungguh membuatku bersyukur. 2 tahun lalu,  nenekku meninggal,  seseorang yang sangat kita hormati dan sayangi di rumah itu (rumah seluruh keluarga berkumpul jika lebaran pulkam), dia menyatukan kami semua,  tapi ternyata,  meski dia tlah bahagia di surga sana (Aamin), keluargaku tetap baik-baik saja,  bahkan semakin erat.  Lebaran tahun ini ramai,  karena bibiku, suaminya dan anak-anaknya, yang tinggal di Solo juga pulkam, sangat menyenangkan. 
Sahabatku? Haha. Tidak mungkin mereka mengabaikanku, bukan? Terlalu baik,  terlalu setia. Kadang buatku bertanya-tanya "apa yang tlah kulakukan untuk mereka sampai mereka malah terkadang terkesan berlebihan"? Aku merasa,  aku di rumah. Berkat mereka yang selalu ada di sisiku,  dari jauh maupun dekat, tidak berubah. Mereka membuatku merasa cukup,  bahkan meski dunia ini mengacuhkan usahaku,  meremehkan kemampuanku, aku selalu punya 'rumah',  mereka. 
Dan mereka perlu tahu,  bahkan jika dunia ini hanya punya warna hitam-putih,  kupastikan aku akan tetap jatuh cinta pada hati tulus mereka.
Aku ingin diingat,  sebagai seseorang yang baik,  yang bermakna.
Apakah kamu mengingatku? apakah kamu mau memaknai seorang aku?
Haha akhirnyaa aku berbagi lagi denganmu. 
Sudah 4 hari aku magang di Bogor, pergi jam setengah 6, sampai rumah habis maghrib,  lelah sih tapi aku berusaha menjalaninya dengan ikhlas.  Apalagi kalau udah malam gini,  mata atau mulut nggak bisa kompromi lagi. Di kantor itu,  aku belajar meliput (wawancara,  nulis) orang-orang penting di pemerintahan Bogor. Menemui orang baru dan tempat baru juga setiap hari,  karena aku dan temanku ditugaskan di luar kantor,  paling kalo mau nulis release atau berita balik kantor lagi. Aku penasaran bagaimana ke-depannya. Doakan aku betah ya, doakan juga nggak banyak ngeluh biar bermanfaat ilmunya hihi❤
Aku kasih foto-foto yang kuambil ya selama liburan:








Fotonya nggak banyak,  isi galeriku kebanyakan foto senja,  fajar,  laut,  kata-kata,  gitu deh, bosen ya?  Haha
Selfie sih ada beberapa,  tapi rahasia dong. 
Selamat malam,  selamat tidur.  Aku sudah bangun dari mimpiku lalu menemuimu,  akhirnya aku mimpi indah,  itu sudah lebih dari cukup⛅🌧🌌🌙️ 🌹

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...