Skip to main content

Aku vs Hatiku


Rasa yang tak bisa dirasakan.
Aku juga ingin jujur pada diriku, tanpa sandiwara.
Bisakah kali ini aku tidak perlu menahan diri lagi?

Aku tahu benar
Menyapa bukan berarti berniat singgah
"Hai" katanya disambut senyumanku sekedarnya
Aku mulai lelah diajak bermain mampir

Hari ini kuputuskan tak lagi berdiri menanti giliran jabat tangan
Ini omong kosong
Sampai kapan diam pada ruang nyaman sedang kutahu dia tak bermaksud tinggal
Aku ingin rumah, dan menetap.
Sudahi ini. Hidup masih menanti.


Aku melawan hatiku, tidak lagi bertanya apa yang sebenarnya dia inginkan dan rasakan. Bisakah kamu membayangkan ketika hatimu sendiri menyembunyikan sesuatu darimu? Dia tidak ingin memberi jawaban meski kamu meronta menghardiknya. Dia tetap bungkam.
Aku selalu bilang, hatiku milikku dan aku punya hak mengaturnya sesuai inginkan, bukan inginnya. Orang selalu bilang "ikuti saja kata hatimu" aah satu lagi pernyataan klise di bumi ini yang sialnya juga menempatkanku dalam lingkup permainannya. Aku menolak, tidak pro. Aku tidak ingin hatiku yang mengemudi, sudah berapa lama kuhabiskan waktu untuk belajar mengemudi perasaanku sendiri. Meski ya, terkadang aku gagal, tapi aku bukan orang yang mudah menyerah apalagi pada diri sendiri, kamu tahu kita manusia selalu saja kalah melawan hati kita, dia terlalu jujur, dan kita malah mencoba melawan kejujuran  yang sedari petuah nenek moyang kita selalu bilang, dia akan menang.
Sudahlah, aku akan mengajak hatiku berdamai, agar dia tidak lagi memanfaatkanku dan wajah lain di malam-malam susahku terlelap, aku dan dia tahu, tak mudah baginya jatuh cinta, namun dia terlalu mudah kesepian. Aku akan berusaha membuatnya merasa cukup atas kasih sayangku, mungkin dia nanti bosan dan mencari lagi. Namun sampai saat itu tiba, kuharap dia bersabar dan mengerti.
Selamat tidur,.

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...