Skip to main content

Aku yang Ketika Menulis Ini


Hai, tidak tahu jelas ingin menulis apa. Banyak cerita yang belum sempat aku bagikan padamu. Entah soal aku yang Agustus kemarin bisa pulang kampung WFH sebulan dan banyak hal-hal "pertama kalinya" untukku yang terjadi, entah soal pekerjaan yang kadang buatku ingin menyerah dengan sistem atau komunikasinya yang kurang sejalan, entah soal hubunganku yang kadang terasa hambar dan begitu-begitu saja, entah soal Jakarta yang buat nafasku semakin sesak dan lelah melihat jalanannya tiap pulang kerja, dan ku sadari semua itu soal diri sendiri yang masih jauh dari merasa cukup atas apa yang dimiliki.

Tulisan kali ini mungkin sedikit panjang dan berbelit-belit. Yang jelas aku hanya sedang ingin menulis apa yang ada di dalam pikiranku saja, apa yang aku rasakan beberapa hari ini saja. Bisa jadi perasaan ini hanya sesuatu yang lewat, bisa jadi aku yang berkeluh kesah ini hanya sedang butuh istirahat dengan cara seperti ini. Jadi tolong jangan menganggap aku yang sepenuhnya memang begitu. Jangan pernah menggunakan kalimat "kamu mah memang orangnya begitu" atau kalimat-kalimat lainnya yang seolah mematenkan sifat dan sikap seseorang tanpa riset mendalam, tanpa hubungan jangka panjang. Aku sungguh tidak suka.

Beberapa hari ini aku mulai tidak merasakan apa-apa. aku seolah ingin sekali diberi kejutan, diajak ke suatu tempat yang buatku terkesan, atau diberi sesuatu yang menunjukkan perjuangan. Aku seperti anak kecil yang sedang butuh perhatian. Aku seperti tahu kalau aku sedang kurang bahagia. Kamu mengerti kan? 

Tapi lucunya, aku sadar sepenuhnya bahwa aku tidak tahu ingin meminta ke siapa. Aku takut ketika menuntut hal itu dari orang terdekatku, pikiranku mengarah pada pernyataan bahwa aku pun belum memberi hal yang sama, aku pun tidak melakukan hal yang aku harap orang lakukan padaku. Apa masih ada yang mau melakukan itu tanpa pernah terbesit dalam pikirannya mempertanyakan apa yang sudah dia terima? 

Aku juga belum tentu orang yang seperti itu. Tapi kita sedang tidak membicarakan soal siapa yang lebih atas siapa, aku hanya sedang mengatakan apa yang aku rasa. Tidak minta kamu melakukannya.

Sudah lama rasanya tidak berpergian sendiri. Ingin sekali, tapi tahu semua ada konsekuensi.

Oiya, kamu ngerasa juga ga sih dunia sekarang makin seram. Atau sebenarnya udah dari dulu tapi sekarang karena banyak terekspose aja ya?

Berita-berita sekarang banyak yang ga masuk akal. Seolah nyawa manusia itu ga ada harganya. Aku jadi mikir kenapa semakin bertambah usia itu kita semakin banyak takutnya, mungkin karena kita semakin sadar dunia itu memang menakutkan. Kemarin pas pulang kerja, aku berdiri sambil megang hp di pinggir jalan tempat biasa aku nunggu angkot, terus ada abang-abang samperin dan bilang "kak jangan terlalu ke pinggir banyak copet". Padahal hampir tiap hari aku di situ, dan memang katanya sekarang lagi marak copet. Kalau dipikir juga bukan cuma copet, banyak aktivitas kriminal yang makin bikin kita berhati-hati ketika sendiri.

Aku juga mau bilang, kadang aku merasa terusik kalau ada yang mempertanyakan tulisan-tulisan yang aku buat. Maksudku, memang aku sudah mulai belajar menulis cerita yang bukan ceritaku, aku susah payah berandai-andai atau terinspirasi dari melihat hidup orang lain, tapi aku kurang nyaman jika ditanya tulisan itu buat siapa atau ditujukan ke siapa. Seolah menegaskan bahwa aku ini cuma bisa nulis apa yang terjadi padaku saja. Hanya karena aku suka menggunakan sudut pandang "aku", bukan berarti selalu aku sertakan pengalamanku di sana. Kalaupun itu tulisan yang jujur tentang diri sendiri, aku tetap tidak nyaman jika ditanyakan lagi. Aku hanya ingin semua yang membacanya menikmati saja. Jika ada di antara kamu yang merasa itu untukmu, bisa jadi iya, bisa jadi juga tidak. Biarkan itu menjadi rahasia di antara kita. Aku mohon, biarkan tulisanku ini jadi milik semua orang.

Kamu apa kabar? Siapa pun kamu, semoga seterusnya langkahmu akan menuntunmu untuk jadi versi terbaik dari dirimu, suatu saat kamu akan bangga atas dirimu sendiri. Terima kasih karena selama ini sudah memperhatikan aku, mencari aku, dan memahami aku.

Aku sekarang baik, aku masih di bumi. Kita saling kirim doa ya untuk kebahagiakan kita. Sekarang sedang musim hujan. Hampir setiap hari aku lihat mereka menari-menari di bumi. Tapi aku jadi sering sakit karena hal-hal sepele. Kehujanan, makan gorengan, minum es, kurang tidur, jadi musuh yang belum juga berdamai. "Aku kan masih muda!" selalu jadi pembelaanku haha



Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...