26 Maret 2022,
25 tahun. Banyak cinta yang aku terima, aku sebutnya banyak, karena satu atau dua orang saja cukup besar hatinya menerima aku yang banyak kurangnya. Tapi, jika dipikir lagi, sebenarnya aku tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang orang lain juga.
Ada cinta yang aku terima dan menerimaku segenap hatinya,
aku sambut dengan senyuman paling manis biar dia tetap mau tinggal. Ada cinta
yang ternyata hanya bisa dibiarkan saja hadir, melarang atau meninggalkan bukan
urusanku. Semua ornag berhak atas perasaan mencintai.
Semua cinta itu ku terima dengan pemahaman yang berbeda.
Meskipun aku masih ragu-ragu, takut sikapku jadi masalah baru, masalah
percintaan ini ku harap cuma satu yang bikin repot dan senang. Satu manusia
itu, cukup.
Aku di 25 tahun, rasanya lebih degdegan, usia ini, seperti
membuatku berada di tengah perjalanan masa muda. Aku mendengar banyak kematian,
banyak kesuksesan, tidak sedikit pula kegagalan.
Aku sekarang lebih suka rambut pendek, walaupun masih lebih
suka pakai dress di rumah, tapi ternyata akhir-akhir ini keluar rumah aku jadi
lebih sering pakai hoodie biar praktis, padahal hoodie bukan seleraku haha.
Soal minuman manis, masih suka tapi dikurangin saja. Lebih
sering minum air hangat biar tenang asam lambungnya gak kumat. Aku belum punya
heels, belum punya tas selempang buat kondangan, aku masih terlalu banyak mikir
soal beli sesuatu yang bukan seleraku. Tidak ada jam tangan, karena aku terlalu
pemilih. Padahal sering ada situasi aku butuh semua barang pemanis itu.
Hubungan pertemanan dan pekerjaan jadi sesuatu yang agak
bikin bingung. Tapi lucunya, karena urusan pekerjaan, aku jadi sering
menghubungi orang yang tidak terlalu ku kenal dekat, atau orang asing yang tidak
pernah jadi bagian hidupku, semua bersedia aku lakukan demi pekerjaan. Meskipun
aku tidak terlalu suka basa basi, tapi menanyakan kabar pada orang asing
ternyata tidak semenyeramkan itu, ditambah entah dari mana karakter bodo amat
ini muncul, entah sejak kapan aku tidak terlalu peduli soal sikap orang lain
terhadapku.
Tapi ini agak merepotkan, aku jadi orang yang lebih sering
menghindari masalah, aku tidak suka perdebatan, aku tidak nyaman berada di
keramaian. Ini beberapa hal baru yang ku temukan ternyata ada dalam diriku,
senyata itu.
Yang bikin sedih sebenarnya, aku mulai bingung
mengekspresikan perasaanku. Aku tidak tahu apa yang hatiku rasakan, di titik
tertentu aku cuma bisa diam, mengamati sejauh mana diri ini tidak merasakan
apa-apa di tengah masalah. Tapi, kalau soal bunga, isi langit, makanan enak, alam,
semua secara jujur ku ekspresikan lewat mata dan senyuman. Tidak apa-apa, aku
akan baik-baik saja, selama berusaha.
Aku akan menikmati 25 ini, aku masih belum percaya bisa
hidup selama ini, hidup ternyata sesingkat itu, melesat dalam sekali kedipan
mata. Selamat 25, untuk semua jiwa yang masih suka melamun soal masa depan.
Comments
Post a Comment