Skip to main content

Pagi Cerah di Jakarta

aku, hujan, dan mandel favorit yang 
dibeli Mama saat SMA

Hampir 2000 stok foto ada di hp mungilku. sesekali ku tengok jika si benda elektronik itu mulai protes tidak mau nampung sampah elektronik karena kebiasaanku yang suka random foto langit, hujan, malam, matahari, buku, makanan, capture kenangan, atau tiba-tiba nemu foto jadul bercetak lalu difoto lagi (haduh zaman!)

Kadang terbesit, hp mulai berontak dan kenapa masih saja ku simpan foto-foto ini ya? padahal hanya sesekali saja aku menengoknya, padahal nantinya aku belum tahu nasib si hp.

Ditmbah lagi, aku bukan orang yang mudah ekspos foto di sosial media. Bukan persoalan aku cantik atau tidak di foto itu, ini hanya karena aku terlalu banyak pertimbangan tentang apa yang perlu orang lihat, tentang apa yang tidak boleh orang pikirkan, tentang apa yang perlu orang tanggapi atau tidak.

Lagi-lagi, tidak bisa berlari dari campur tangan orang-orang (yang tidak tahu rupa dan bentuknya yang mana). Namun, apa mungkin kita bisa menjadi diri sendiri sepenuhnya di media sosial? lalu jadi diri sendiri seperti apa yang kita maksudkan?

Aku rindu bagaimana dulu ketika sedih atau bahagia, dengan mudah aku upload sesuatu yang aku mau, dan tidak pernah berupaya mengambil porsi pikiran orang lain bahwa mereka akan berkomentar sadis di depan layar mereka sendiri. sekarang, melihat orang-orang di media sosial, seprti monster yang sewaktu-waktu mulut, hati, dan pikirannya memasuki kehidupan kita. padahal siapa yang bisa mengendalikan itu semua.

Kamu bagaimana? 

Aku tidak apa-apa juga jika kamu orang yang terbuka, mudah berbagi kehidupanmu dengan orang yang bahkan tidak kamu kenal, mudah menampakkan wajah di layar ribuan followers di media sosialmu, justru aku suka, ada orang seperti kamu yang begitu, aku sebagai followers juga gak masalah tuh. semakin berwarna dunia ini, semakin berasa hidupnya.

Ngomong-ngomong, pagi itu cerah sebab akhirnya hujan!! hehe. Aku masih di Jakarta, dan entah, usia 24 bukankah masih muda? masih boleh punya mimpi setinggi langit kan? belum terlambat untuk memulai lagi kan?

Haahh, semoga kehidupan ini membawaku pada kebaikan.

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...