Hi selamat pagi, tumben sekali ya pagi-pagi udah dateng membawa kisah. aku sedang di kantor, belum menulis artikel apapun. tapi rasanya ingin menulis di sini haha
sebentar lagi puasa, lalu lebaran. apakah aku akan pulang kampung? ah ku harap iya.
tapi aku hanya libur 10 hari, rasanya tidak akan cukup haha. terakhir kali aku pulang 2018, itu hanya sebulan, itu saja tidak cukup. tapi entah setelah diingat lagi, kok aku bisa melaluinya ya? apa yang ku pikir kini terasa berat, dulu tidak seberat itu.
teman-temanku protes aku tidak pernah pulang, aku tidak tahu bagaimana menjawabnya haha
nyatanya aku tahu di antara mereka akan ada yang merasa tidak adil jika aku pulang dan perhatian berpusat padaku, aku tahu itu, tapi aku bisa apa? kadang untuk pulang menemui teman-teman cewekku juga aku bingung. selama ini aku hanya berpura-pura tidak tahu tentang protes itu, tidak ada solusinya kecuali ku biarkan para teman cewek&cowok-ku berkumpul di sana dan aku hanya melihat di sini, lagipula itu tidak penting lagi untuk diperdebatkan.
aku ingin pulang juga ke rumah, tempat ibu bapakku membesarkan aku dan kakak. tapi, aku juga takut, apakah rumahku akan menjadi tempat menenangkan itu? aku mencari tenang, dari penat, dari semua pikiran dalam kepala yang tidak kunjung berhenti menikam, aku ingin mencari tempat, entah itu seseorang atau sesuatu, aku tidak yakin aku memilikinya.
rumahku sudah lama kelam, jika aku pulang itu hanya kita yang sedang berpura-pura baik-baik saja, padahal rasa sakit itu tidak pernah mati seiring waktu, kita hanya sedang bungkam agar rumah bisa jadi rumah. aku takut pulang, takut nanti aku semakin menyadari bahwa aku tidak punya siapa-siapa untuk bersandar.
Comments
Post a Comment