20 September, entah apa yang merasukiku yang sudah lama tidak menemuimu haha. aku sedikit malu, merasa tidak tahu diri sudah lama tidak mendatangimu. lebih tepatnya aku datang dan pergi sesuka hati, padahal jelas aku tidak suka jika seseorang bersikap begitu padaku.
selama ini, aku memang merencanakannya, aku tidak ingin berbagi kisah denganmu saat 3 bulan lalu aku sibuk skripsi. kamu bisa bilang aku berlebihan, tapi aku sungguh memiliki waktu yang sulit saat itu. aku tidak ingin menulis sebab aku sedang sensitif, emosiku tidak stabil, aku takut akan mengeluh sepanjang menulis dan seperti menyalahkan orang lain, karena itulah aku menahan diri. kamu pasti tahu betapa sulitnya berusaha untuk tetap berfikir positif terhadap suatu hal yang tidak sesuai ingin kita. Mendapatkan dosen pembimbing yang sungguh tidak sejalan dengan pemikiranku (bisa dibilang mahasiswa komunikasi di kampus menghindari dia) dan ternyata aku berjodoh dengannya. aku dibuat berfikir keras harus mengikuti inginnya sedang inginku berbeda, pandangannya berbeda denganku hampir dalam segala aspek yang ada di skripsiku. aku ini memang sedikit keras kepala, tidak ingin kalah jika aku tahu aku benar, dan yang menjadi tantanganku adalah bagaimana menyatukan pendapatku dan beliau agar aku membangun rasa saling menghargai di antara aku dan dia di dalam diriku sendiri. tentu aku tahu aku harus menghargainya sambil mengatakan pada diri sendiri "aku diberi ujian skripsi semacam ini karena Dia tahu aku mampu daripada yang lain". setelah skripsi yang hampir buatku pasrah tapi tetap berusaha (karena ada isu aku gak bisa sidang haha), drama kampus yang menyebalkan, dan berbagai persoalan internal diri sendiri berakhir, aku akhirnya menemukan 'hikmah' yang ku tunggu-tunggu. Dosen pengujiku adalah dosen yang sangat ku percayai mampu menyeimbangkan antara kemampuan dan keadilan, tentu saja nilaiku sesuai harapan, karena aku tahu dia tahu kemampuanku. alhamdulillah. Bagaimanapun, aku ingin berterimakasih kepada dosen pembimbingku yang sebenarnya selalu bersikap 'manis' padaku, berkat beliau proses skripsiku menjadi lebih berwarna.
aku masih di Jakarta, masih harus bolak-balik kampus untuk berbagai urusan. seharusnya aku sudah memikirkan mencari pekerjaan yang 'layak'. Tapi aku tidak melakukannya. aku ingin menemui orangtuaku, aku rindu sahabat-sahabatku di kampung, dan aku butuh tempat dan orang-orang yang menenangkan untuk kesehatan mentalku. aku tahu aku harus.
aku tidak tahu, seberapa besarpun keinginanku untuk meninggalkan kota ini lali tinggal sendirian, pada akhirnya ada saja hal yang mengharuskan aku tetap tinggal. doakan aku ya, aku tahu aku harus mencari uang haha tapi aku sungguh suka proses sekolah, suka belajar. aku ingin melanjutkan mimpiku, aku sungguh berharap aku mampu mewujudkannya. aku ingin jujur pada diriku sendiri tentang ingin menjadi manusia seperti apa aku di masa depan, semoga yang sekitar mengamini :)
Comments
Post a Comment