Skip to main content

bulan yang sedang jatuh cinta

🌙️

selene:
malam ini aku tlah memakai baju terbaikku, aku akan bertemu dia di teras rumahnya yang kadang buatku tak percaya diri, banyak lampu kecil berwarna jingga di sana, warna kesukaannya, tempat favoritnya menatap langit, mendesah adalah keluhnya yang tersembunyi, sambil berbaring di atas rumput hijau yang halus itu, tempat biasa kita bertemu. kemarin malam dia berjanji akan datang menemuiku, katanya penting. aku penasaran cerita apa yang akan dia bagikan padaku, tidak mengapa jika itu lagi-lagi tentang lelahnya dia mencoba bertahan hidup di ibu kota karena belum bisa mencicil rumah di tepi pantai, rumah impiannya. ah kadang aku ingin dia mendengar tanyaku, "apa kamu tidak takut ombak jika membuat rumah di sana"? lucu sekali.
sudah berapa tahun sejak kupastikan aku akan menunggunya setiap malam, aku tidak ingin dia sendirian. karena dia suka hening malam, tapi takut sendirian. aku ingin memeluknya, memberi hangat pada dingin hatinya yang terlalu keras berusaha menerima. andai aku bisa.
baiklah dia sudah datang, aneh sekali. dia tersenyum kali ini, senyuman yang berbeda, tidak ada bumbu gelisah, lelah, atau kesepian di sana. dia memujiku lebih cantik dari biasanya, seperti yang kuharapkan. angin menyentuh rambut halusnya (huh dasar angin genit), kemeja rapih, sepatunya (aku tidak pernah melihat dia memakai sepatu warna itu sebelumnya), celana jeans yang nampak sesuai dengan kakinya, ah tidak bisa kujelaskan, kata-kata tidak kan sanggup melukiskan penampilamnya malam ini, yang super cukup, tidak berlebihan tapi keren.
dia skali lagi tersenyum padaku dan mengatakan "doakan aku, aku akan menemui dia, seseorang yang bisa buatku berfikir aku ingin membangun rumah impianku untuknya, menjalani hari sulit dan bahagia bersama, aku tidak ingin melepaskan kesempatan berharga ini, aku sangat gugup, akhirnya aku menemukan seseorang yang cukup untukku "
lalu dia berlari, melambaikan tangannya padaku.
malam ini, aku hanya ingin mengakui, aku bulan yang jatuh cinta, padamu. andai kamu dengar.


Jakarta, Juli 2018

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...