Skip to main content

pergi; aku di Pare


selamat malam, sudah lama tidak menyapamu.
bagaimana? apa kamu sudah melupakan aku? atau justru menungguku, tolong beritahu aku, entah itu dengan cara mengirim merpati atau surat lewat pos, aku ingin tahu, sungguh.

22:06, di Pare, Kampung Inggris. yaaa, aku di Pare sekarang haha
sudah seminggu, tidak ada tulisan lagi saat di kereta dan aku butuh waktu seminggu untuk mengabarimu, mungkin aku terlalu menikmati hidupku di sini, seperti rumah kedua yang selalu berhasil buatku nyaman, meski dituntut harus ini dan itu karena niatku datang ke sini untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggrisku, bukan hanya berbicara, tapi tujuanku lebih dari itu.
entah mengapa, aku merasa jauh lebih tenang di sini daripada di Jakarta, perasaan-perasaan tidak nyaman yang sulit kujelaskan beberapa akhir ini saat aku di Jakarta, seketika hilang dan tidak lagi aku bertanya atau takut menemui malam, aku tahu jelas apa yang aku lakukan dan mengapa aku di sini.
tentu, orang-orang di sekelilingku di sini membuatku semakin ingin lebih baik lagi dan lagi.

kemarin aku ke Surabaya, langsung ke gereja (fyi, keluarga bapakku tuh aslinya khatolik semua, tapi ada beberapa yang pindah agama islam ataupun hindu, bapakku adalah salah satunya), anak saudara kandung ayahku menikah, ya cina iya, pesta nikah yang dibilang cukup mewah sampai buatku penasaran nanti akan seperti apa aku bisa memenuhi pernikahan impian para wanita di seluruh dunia haha
aku bertemu bapak, ah aku sungguh mencintainya, tidak bisa kujelaskan terlalu banyak, bagaimanapun dia, aku harus menerimanya, aku akan selalu ada untuknya.

aku sebulan di Pare, artinya 3 minggu lagi. doakan aku ya. kamu juga aku doakan kok, mau didoain apa? ;)

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...