Skip to main content

aku tetap harus baik


aku selalu bertanya-tanya, mengapa manusia berubah?
padahal aku jelas tahu jawabannya, itu wajar. tapi kenapa aku masih saja bertanya seolah tidak ingin menerima kenyataan bahwa orang yang mengatakan akan selalu di sisiku, mencintaiku, ingin bersamaku, ada yang berubah.
aku tidak mau, tidak mudah menerima bahwa orang yang sebelumnya di sisiku beranjak menjauh. padahal, seharusnya aku sudah terbiasa pada mereka yang sebelumnya selalu ada untukku, mencariku, menerimaku, tiba-tiba berubah karena ingin menenangkan diri, melupakan aku, menempuh cara yang mereka fikir adalah yang terbaik dengan mengabaikan aku, tidak ingin melihatku, tidak ingin bicara denganku.
aku seharusnya terbiasa, tapi tidak.
Lagi, aku pernah cerita padamu bahwa aku sudah mengatakan "tidak" pada seorang teman yang kuhargai di sini dan aku tahu jelas risiko apa yang menantiku "dia akan menjauhi aku, tidak akan bersikap sama".
ya, aku percaya aku siap, tapi nyatanya rasa kecewa itu selalu terselip.
aku tetap berusaha bersikap biasa saja saat bertemu, mengajaknya mengobrol meski dibalas seadanya, tapi aku tidak bisa bohong, aku tidak suka situasi itu.

aku tahu, semua orang punya caranya untuk memberi hak pada hatinya sendiri agar tidak larut dalam sedih, misalnya dengan menjauh dari sumber kesedihan itu.
dan itulah yang dia pilih.
aku tidak memaksanya untuk memahami bahwa aku juga merasa sedih, aku merasa seolah ini salahku, seolah jika mengatakan tidak maka aku siap diberi hukuman, diasingkan, diabaikan, dan aku harus menerimanya, tanpa protes.

aku ingin semuanya kembali seperti biasa, tapi jahatkah aku jika meminta dia tetap bersikap baik padaku seperti sebelumnya?
aku tahu, aku yang harus lebih kuat, aku harus tetap bersikap baik, apapun yang aku terima. begitulah hidup manusia.

Comments

Popular posts from this blog

Hari Pertamaku

  Aku bertanya-tanya hari ini akan melakukan apa. Hari ini kegiatamu apa? Bekerja seperti biasa ya? Atau mungkin sedang liburan ambil cuti panjang? Atau sedang kurang enak badan jadi hanya beristirahat di rumah?  Hari ini, ku anggap sebagai hari pertamaku menganggur. Karena seharusnya seperti biasa aku berangkat kerja pagi dan selalu sampai rumah saat langit sudah gelap. Selama lebih dari 4 tahun bekerja di tempat yang sama, saat-saat terakhir justru yang teringat hanya bahagia dan kebaikannya saja, segala keluh kesah atau kekesalan selama ini hilang haha Syukurlah, aku pamit baik-baik.  Jadi hari ini aku mau sedikit cerita kegiatanku sebagai pengangguran di hari pertama. Semoga kamu ga bosan yaa hehe. Pagi tadi aku bikin kue regal, simple banget buatnya. Dapur langsung ku bersihkan, karena memang beberapa hari kemarin aku sudah membersihkan dapurku sebersih mungkin.  Siangnya, aku hanya kukus 3 telor dan wortel di rice cooker karena gas di rumah habis. Setelah itu a...

Perpisahan di 19 Agustus

Aku sedang terbaring di kasur, menatap jendela, melihat langit sore. Air mataku masih tersisa, yang sebenarnya beberapa hari ini aku sudah berusaha menahannya, entah untuk apa. Aku tidak tahu jelas apa yang ku rasakan. Perasaan sedih ini, aku tidak bisa menjelaskannya. Aku sedih namun aku baik-baik saja. Aku baik-baik saja namun aku ingin menangis.  Aku tidak tahu aku menangisi ketidakmampuanku menjaganya, atau perasaan melepaskan yang belum mampu ku kendalikan, atau aku menangisi diriku sendiri yg mengalami hal ini. Di antara kemungkinan itu, aku tetap tidak tahu pasti jawabannya apa. Sudah hampir 3 bulan, seharusnya minggu depan tepat 3 bulan aku menjadi seorang ibu. Tapi, ternyata tepat setelah 2 bulan aku mengetahui keberadaannya, dia  pergi. Lalu, tepat juga satu tahun pernikahan kami di tanggal 19 Agustus ini, resmi sudah berdua lagi. Melewati 3 hari di rumah sakit, untuk pertama kalinya aku masuk ruang operasi. Pertama kalinya pula aku merasakan kontraksi sedemikian rup...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...