aku selalu bertanya-tanya, mengapa manusia berubah?
padahal aku jelas tahu jawabannya, itu wajar. tapi kenapa aku masih saja bertanya seolah tidak ingin menerima kenyataan bahwa orang yang mengatakan akan selalu di sisiku, mencintaiku, ingin bersamaku, ada yang berubah.
aku tidak mau, tidak mudah menerima bahwa orang yang sebelumnya di sisiku beranjak menjauh. padahal, seharusnya aku sudah terbiasa pada mereka yang sebelumnya selalu ada untukku, mencariku, menerimaku, tiba-tiba berubah karena ingin menenangkan diri, melupakan aku, menempuh cara yang mereka fikir adalah yang terbaik dengan mengabaikan aku, tidak ingin melihatku, tidak ingin bicara denganku.
aku seharusnya terbiasa, tapi tidak.
Lagi, aku pernah cerita padamu bahwa aku sudah mengatakan "tidak" pada seorang teman yang kuhargai di sini dan aku tahu jelas risiko apa yang menantiku "dia akan menjauhi aku, tidak akan bersikap sama".
ya, aku percaya aku siap, tapi nyatanya rasa kecewa itu selalu terselip.
aku tetap berusaha bersikap biasa saja saat bertemu, mengajaknya mengobrol meski dibalas seadanya, tapi aku tidak bisa bohong, aku tidak suka situasi itu.
aku tahu, semua orang punya caranya untuk memberi hak pada hatinya sendiri agar tidak larut dalam sedih, misalnya dengan menjauh dari sumber kesedihan itu.
dan itulah yang dia pilih.
aku tidak memaksanya untuk memahami bahwa aku juga merasa sedih, aku merasa seolah ini salahku, seolah jika mengatakan tidak maka aku siap diberi hukuman, diasingkan, diabaikan, dan aku harus menerimanya, tanpa protes.
aku ingin semuanya kembali seperti biasa, tapi jahatkah aku jika meminta dia tetap bersikap baik padaku seperti sebelumnya?
aku tahu, aku yang harus lebih kuat, aku harus tetap bersikap baik, apapun yang aku terima. begitulah hidup manusia.
Comments
Post a Comment