Skip to main content

Posts

Showing posts from 2025

Life Update

Selamat pagi, selamat hari minggu. Akhirnya life update lagi. Setelah semalam habis keluar malam mingguan. Bertemu dengan orang yang sebenarnya (kalau bisa), tidak ingin bertemu lagi. Tapi begitulah, kadang semua hanya butuh penerimaan, tidak perlu memaksakan diri menolak atau lupa. Jalani saja yang seharusnya dijalani, hal-hal di luar itu, yang mungkin sebelumnya pernah jadi bagian kurang baik dari hidup kita, sepatutnya biarkan terurai seiring waktu, lalu hilang dari hati dan pikiran. Jika pun tidak, biarkan saja. Toh hidup akan terus berjalan, sampai nanti Tuhan bilang berhenti.  Pagi gini kesannya udah melo aja ya haha. Padahal ga kok, aku sedang tidak dalam kondisi melo. Pagi ini cerah, sepertinya setelah life update aku akan keluar jalan-jalan pagi, beli sarapan, dan mau bersantai saja. Life update, kurang lebih itu yang mau aku ceritakan. Hari-hari yang lagi dijalanin. Berdampingan dengan duka yang ternyata belum selesai juga haha.  Padahal ya, aku sudah menyapa kamu de...

Belum Baik

  Foto ini ku ambil melalui kapal feri yang berangkat dari Sumbawa-Lombok tanggal 27 April 2025 pagi. Seketika batinku bilang “ Nanti, kalau pulang lagi, yang beneran pulang aja ya. Tapi sembari berjuang, tolong jaga ibuku, dan orang-orang yang ku sayang.” Setelah Bapak meninggal, ada satu hal yang paling banyak ku pikirkan. Pindah ke kampung halaman. Hatiku masih gusar. Aku semakin takut kehilangan tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal. Belum habis air mataku tiap kali mengingat Bapak, aku dibuat cemas pada kehidupan ke depan. Rencana-rencanaku yang dulunya ku tahu mungkin butuh waktu sembari berjuang dulu di perantauan, rasa-rasanya tidak lagi begitu berarti dibanding cemasku, bagaimana jika mama pergi tiba-tiba seperti Bapak dan aku tidak mendampinginya? Berapa lama lagi waktu yang bisa ku habiskan bersama mama?  Kepergian Bapak membuatku lebih menghargai waktu dan orang-orang yang ku cintai. Aku seperti tidak tertarik lagi tinggal di negara atau kota lainnya seperti yan...

Menyusuri Kenangan

  Selamat siang pukul 14.02 WITA. Aku masih di kampung halamanku. Tapi aku ingin berpamitan denganmu yang di sini, besok aku balik Jakarta, tepatnya Depok hehe. Besok aku akan mampir satu hari di Lombok, aku ingin menginap ke rumah sahabatku yang sedari SD ku kenal. Sebenarnya aku cuma modus ke sana, tujuan utamaku pengen makan sambal buatan dia haha. Karena rasanya sudah lama aku tidak makan sambal enak buatannya. Padahal dia tinggal bersama suami dan anaknya, tapi yasudah aku kan tidurnya pasti bareng dia haha.  Aku juga tadi mampir ke kuburan Bapak untuk pamitan balik ke Jakarta, sebenarnya Bapak dengar ga yaa? Yaa gimana lagi, cuma bisa berharap Bapak dengar, karena kita manusia biasa belum pernah pergi liburan ke akhirat kaan. Kemarin hari Jumat, aku juga ke sana bareng mama. Sekalian bawain kerang-kerang cantik yang ku kumpulkan di pantai yang ku kunjungi bersama sahabat-sahabatku minggu lalu. Ku letakkan di pusaran Bapak, bersama batu-batu yang sudah ada sebelumnya. Mam...

Sampai Bertemu Lagi, Bapak.

  Malam itu, aku tidak tahu itu waktu terakhirku melihatnya dari layar handphone. Malam itu, aku tidak tahu itu waktu terakhirku mendengar suaranya. Malam itu, mungkin dia pun tidak tahu bahwa dalam beberapa jam lagi, raganya akan menyerah, dia akan pergi, dan kita tidak akan bertemu lagi, di dunia.  12 Maret 2025. Tepat pukul satu dini hari waktu Jakarta, mama menelepon, katanya Bapak di puskesmas. Aku ingat suara mama bergetar, mama yang bahkan saat sakit pun tidak pernah menelepon, tengah malam buru-buru menelepon-ku seperti itu. Artinya, ini bukan kabar biasa.  Aku langsung menelepon bapak segera setelah mama tutup telepon. Suara laki-laki yang bukan bapak yang mengangkatnya, aku tanya kondisi bapak, orang itu cuma minta aku datang karena katanya bapak sesak napas. Aku sempat dengar bapak seperti bertanya ke laki-laki itu siapa yang menelepon, dia jawab “anakmu”. Ku pikir bapak masih bisa bicara, jadi ku coba tenangkan pikiranku yang kalut. Tapi tidak lama setelah itu...

Cerita Nganggur

  Hai kamu di 2025, apa kamu masih mau berteman denganku? Masih ingin tahu soal hidupku? Atau kamu saat ini sedang sibuk mengurus hidupmu sendiri, sedang berdamai dengan keadaan, sedang bekerja keras mencari uang, atau sedang menjalani hari yang biasa-biasa saja seperti aku? Apa pun itu, semoga kamu selalu memilih bertahan dan melangkah.  Aku tidak ingat apa sebelumnya aku sempat berbagi cerita bahwa sekarang aku pengangguran. Iya aku pengangguran yang banyak kegiatan di rumah, haha. Jujur saja aku baru tahu kalau aku orang yang ga bisa diam gini. Ada saja yang ingin ku kerjakan dan lakukan, meski ketika sadar sudah sore, aku sedikit menyesalinya kenapa aku tidak menghabiskan hariku melamar pekerjaan.  Hari-hari ku lalui dengan kegiatan yang sebenarnya itu-itu saja. Tapi aku justru merasa lebih produktif selagi aku mau bangun dari tempat tidurku. Bangun pagi seperti biasa, kupaksakan diriku olahraga jalan kaki hampir satu jam tiap pagi. Di jalan, aku bertemu dengan kakek ...